Powered By Blogger


Cool WidgetsStun MeStun Me

Rabu, 02 November 2011

Galau yang sesungguhnya..

lagi galu apa ngantuk mbak ?
 Istilah Galau sudah tidak asing lagi di kalangan remaja zaman sekarang. Contohnya di Kota Bojonegoro, tepatnya di SMAN Model Terpadu. Kata – kata ini begitu Populer, dan mempunyai pengertian yang berbeda – beda bagi setiap siswa yang ada di sana.
Banyak anak mengaku bahwa dirinya sedang galau, meskipun itu bukan dalam arti yang sebenar-nya. Dan banyak pula anak yang bangga dengan
istilah galau. Menurut saya, pelopor pertama kata galau itu adalah penulis dan blogger yang bernama Raditya Dika. Tapi entahlah, saya tidak begitu tahu tentang sejarah galau.
Stress karena ulangan ataupun tugas yang bejibun banyaknya, itu juga bisa dinamakan galau. Dalam jangka waktu satu kali lima menit saja para galauers atau yang biasa disebut pengidap galau, bisa mengupdate status belasan mungkin bahkan puluhan status.

Banyak juga yang menyalahartikan pengertian dari galau itu sendiri. Bisa juga diartikan, bahwa galau itu kata gaul dari depressi kecil atau ringan. Sebenarnya, ada dua macam depresi, yaitu depresi ringan (galau) dan berat (menetap). Depresi ringan datang dan pergi dengan sendirinya, ditandai dengan hati yang berat, sedih, dan murung. Depresi berat dicirikan oleh perasaan tidak berguna atau bersalah serta sering disertai gejala fisik seperti turun berat badan, sakit kepala, hingga tidak enak badan. Penderita depresi berat cenderung untuk menarik diri, tidak peduli pada lingkungan sekitar, serta aktivitas fisik yang terbatas. Penyebab lebih lanjut akan dibahas di paragraph selanjutnya.
Galau atau Depressi dapat memiliki dampak negatif pada hidup remaja ataupun orang dewasa, karena arti dari depressi itu sendiri adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih. Bila kondisi depressi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari - harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.
Perasaan - perasaan negatif seperti kesedihan, kekhawatiran, dan frustrasi merupakan perasaan-perasaan yang umum dirasakan oleh banyak orang dan merupakan suatu hal yang wajar jika kamu merasa kecewa setelah mengalami kegagalan, sedih, perpisahan atau kehilangan.
Sekali lagi, perasaan-perasaan tersebut adalah hal yang wajar dan dalam beberapa kejadian, perasaan-perasaan tersebut justru dapat digunakan untuk keuntungan kita, karena perasaan-perasaan tersebut menunjukkan kelemahan kita. Pengalaman yang muncul dari kondisi negatif dalam hidup kita tersebut memberikan kita keberanian dan kemauan untuk mengubah hidup kita serta kekuatan untuk menangani depresi dan situasi negatif lainnya di masa yang akan datang.
Tapi, jika perasaan negatif semacam ini terus menerus muncul, bertahan lebih dari dua minggu, dan mulai mengganggu kegiatan sehari-hari kita, pekerjaan, diet, tidur dan hubungan kita, maka kemungkinan besar kita mengalami depresi atau galau akut, dan kita harus menemukan cara untuk mengatasinya. Karakteristik utama depresi adalah perasaan negatif dan kesedihan yang sangat mendalam dan terjadi dalam jangka waktu lama atau yang sering disebut galau berkepanjangan.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika, Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada dalam diri seseorang selama periode dua minggu dan menyebabkan perubahan dari keadaan biasa seseorang.
Gejala depresi :
1.    Keadaan emosi depresi atau tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).
2.   Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain).
3.   Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan).
4.   Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
5.   Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat).
6.   Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari.
7.   Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari.
8.   Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain).
9.   Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri. Dan tidak memiliki harapan terhadap masa depan.
Gejala - gejala tersebut juga dapat menyebabkan gangguan jiwa yang cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi, Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin, Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi social, dan Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dan dampak situasi kehidupan sehari - hari lainnya.
Penyebab lain galau atau depressi adalah kurang berpikir positif, kurangnya rasa percaya diri, lebih memperhatikan kesalahan, merasa tertekan karena berbagai kewajiban dalam hidup, dan merasa lemah.
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan orang tersebut, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.
        Ada juga cara mengatasi depresi atau kegalauan dengan mengandalkan diri sendiri, adalah dengan menerima diri kita sendiri dan kelemahan kita, kenali juga pikiran-pikiran serta perasaan negatif kita.
        Jadi galau atau depressi itu adalah sesuatu hal yang datang tanpa diundang dan harus kita usir bila menyebabkan efek negative yang berkepanjangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar